31.12.10

Seni Kerajinan Relief Kuningan

contoh Relief


Naryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphy

HTML code



















 harga relief kuningan sedikit lebih mahal dari kaligrafi standart, selisih Rp. 50.000,

daftar harga klik disini

KALIGRAFI KUNINGAN BENTUK "AYAT KURSI"

selain KALIGRAFI PINTU KA'BAH ada juga bentuk lain contohnya bentuk kaligrafi AYAT KURSI. dan berbagai bentuk lain.

kaligrafi kuningan  sunaryo jepara


Ayat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat KursiAyat Kursi                        Kaligrafi  Kuningan Ayat Kursi

kaligrafi kuningan  sunaryo jepara

kaligrafi kuningan  sunaryo jepara

kaligrafi kuningan  sunaryo jepara




kaligrafi kuningan  sunaryo jepara
Naryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphyNaryo caligraphy











selain contoh diatas masih banyak bentuk-bentuk lain, dan ukurannya pun dapat di sesuaikan. ada yang kecil,sedang dan besar. dan yang paling penting bahan-bahan nya smua berkualitas tinggi. untuk bahan kuningan langsung di impor dari korea,india dan jepang. 

 daftar harga dan ukuran klik disini

KALIGRAFI KUNINGAN PINTU KA'BAH

SUNARYO KALIGRAFI JEPARA
PINTU KA'BAH

PINTU KA'BAH


Gambar diatas adalah salah satu contoh seni kaligrafi kuningan yan di bentuk menyerupai bentuk pintu ka"bah.
bentuk ini banyak di minati pasaran karena bentuknya, filosofinya, dan mempunyai nilai seni yang sangat tinggi
ukurannya pun ada beberapa macam, dapat di sesuaikan dengan ruangannya.
sangat cocok di pasang di ruang tamu dan ruang kerja, pasalnya selain enek di pandang mata juga dapat memberikan aura tersendiri untuk suatu ruangan.
ukuran dan daftar harga klik disini

24.12.10

cara baca selengkapnya

setelah anda login sekarang anda menuju ke settingan blog, yaitu tekan menu "settings" pada tool menu di halaman home blogger milik anda setelah login tadi, sudah ketemu kah...? kalo sudah ketemu selanjutnya klik lagi menu yang bertuliskan "Formatting" (ingat! bahasa yang sedang saya bahas disini menggunakan bahasa inggris, jika blog anda menggunakan settingan bahasa indonesia silahkan di kira2 sendiri arti dari kata2 yang saya tunjukkan tadi) setelah menu "Formatting" anda klik maka segeralah anda sekarang di halaman formating, setelah itu carilah kata yag bertuliskan "Post Template" (yang disebelah kanannya ada tabel kotak ituloh.., tau kan?)...

23.12.10

cara membuat menu horisontal

Singkat kata, berikut langkah membuat menu horizontal dalam blog kamu :

  • Login ke account blogger kamu.
  • Pilih Tata Letak --> Edit HTML --> centang "Expand Template Widget".

22.12.10

pertandingan sarat emosi antara INDONESIA VS MALAYSIA

 
(detiksport/M.Resha Pratama)

Jakarta - Duel di final Piala AFF antara Indonesia versus Malaysia merupakan kali ketiga dua negeri bertetangga ini bertemu di partai puncak kejuaraan besar. Seperti apa hasil di dua final sebelumnya?
...
Indonesia dan Malaysia bertarung di partai puncak Piala AFF 2010. Dilansir dari News Straits Times, ini merupakan kali ketiga tim Garuda dan Harimau Malaya bertarung di final major tournament.

Dua duel sebelumnya terjadi di perebutan medali emas SEA Games tahun 1979 dan 1987. Dua pertandingan itu semua digelar di Jakarta.

Di tahun 1979, Indonesia harus menyerah 0-1 lewat gol telat Mokhtar Dahari. Sebelumnya di babak grup kedua negara juga sudah bertemu dan pertandingan berkesudahan 0-0.

Indonesia berhasil melakukan revans di pertemuan kedua di final SEA Games 1987, yang juga digelar di Jakarta. Gol tunggal Ribut Waidi mengantarkan pasukan Merah Putih menang 1-0 atas Malaysia.


Ada pun untuk konteks Piala AFF, Indonesia lebih berpengalaman berlaga di final. Edisi kali ini adalah kali keempat tim Merah Putih ada di laga puncak, sedang bagi Malaysia ini adalah kali kedua.

Kedua negara kini tengah memburu titel pertama mereka di turnamen antarnegara kawasan Asia Tenggara ini.

SUMBER:www.detiksport.com

20.12.10

Pantai Kartini

Sebagian besar orang mengenal Kota Jepara sebagai Kota Kartini, karena seorang pahlawan wanita telah dilahirkan dikota ini. Selain menyandang gelar Kota Kartini, sebutan kota ukir juga sangat pas, karena sentra-sentra ukir banyak sekali tersebar diwilayah ini. Sisi lain yang belum tereksploitasi adalah... sisi wisata kota Jepara, karena sebelah utara wilayah ini langsung berbatasan dengan pantai utara jawa, sehingga wisata pantai menjadi salah satu primadona. Salah satu pantai yang cukup terkenal adalah Pantai Kartini, yang terletak kurang lebih hanya 2 km sebelah barat kantor Pemda Kabupaten Jepara.
SUNARYO KALIGRAFI JEPARA
PANTAI KARTINI
Menghormati dan menjalankan tradisi, agaknya telah menjadi keharusan di kabupaten Jepara. Tradisi Kupatan yaitu sebuah tradisi perayaan lebaran yang dilaksanakan seminggu setelah Idul Fitri, yang merupakan tradisi turun temurun terbukti masih dilaksanakan sampai sekarang. Tradisi Kupatan di Pantai Kartini adalah sebuah upacara pelarungan kepala kerbau ketengah laut yang dilakukan oleh Bupati dan tokoh masyarakat setempat. Pagi itu, kurang lebih jam 06.30 Pantai Kartini sudah dipenuhi oleh ratusan orang, anak-anak sampai dengan orang tua, sibuk bergerombol dan asyik dengan kegiatannya masing-masing ditepi pantai. Keramaian ini tidak seperti biasanya, karena dipintu masuk banyak aparat keamanan bersenjata lengkap yang sedang melakukan pengamanan. Ternyata rombongan Bupati Jepara akan memasuki Pantai Kartini dan akan melakukan upacara pelarungan kepala kerbau ketengah laut. [navigasi.net] Pantai - Kartini Sejenak kemudian rombongan memasuki dermaga, yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Setelah beberapa saat melakukan do'a, upacara pun dimulai dan kepala kerbau dilarungkan ketengah laut. Tujuan upacara ini adalah untuk memberikan kepala kerbau kepada penguasa laut selatan, sehingga penguasa laut dapat memberikan berkah kepada penduduk sekitar, terutama para nelayan sekaligus juga diberikan selamat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Wisata Pantai Kartini telah banyak mengalami perubahan, barangkali kalau kita pergi kesana lima tahun lalu suasana semrawut dan pantai yang kotor adalah pemandangan yang biasa. Namun rupanya Pemda Jepara menyadari bahwa aset wisata tersebut bisa dikembangkan dan bisa memberikan sumbangan pendapatan daerah. Berkat kerjasama pihak Investor dan Pemda, Pantai Kartini telah mengalami perubahan yang signifikan. Fasilitas yang ada mulai diperbaiki, dari mulai pintu masuk, MCK, tempat bermain anak-anak sampai dengan dermaga untuk perahu dan kapal. Sebuah dermaga untuk bersandar kapal ukuran menengah walaupun belum seluruhnya selesai, sudah nampak rapi dan disandari beberapa kapal. Gundukan semen yang biasa disebut pemecah ombak, nampak kokoh dengan ketinggian satu meter diatas permukaan air laut, dengan tujuan untuk menghalangi ombak yang datang menghantam secara langsung terhadap dermaga yang ada. Kapal yang bersandar disini sebagian besar adalah kapal pengangkut barang dan penumpang ke Pulau Karimun Jawa. Pulau Karimun Jawa adalah sebuah pulau yang terletak disebelah utara Jepara, dimana untuk mencapai pulau tersebut diperlukan waktu kurang lebih 4 jam dengan menggunakan kapal kecil. Pulau Karimun Jawa terkenal juga sebagai salah satu tempat yang memiliki terumbu karang yang sangat indah di Indonesia. Sehingga tak salah jika pulau ini menjadi tempat yang menarik bagi para pencinta taman laut. Sebagai alternatif wisata, tak jauh dari pantai kartini ada juga Pulau Panjang. Pulau Panjang terletak hanya 15 menit dari Pantai Kartini dengan menggunakan perahu kecil. Perahu tersebut dapat kita sewa, yaitu dengan harga 50 ribu - 70 ribu per perahu, dengan kapasitas sebanyak 15 orang per perahu. Pada saat lebaran Kupatan, berwisata ke Pulau Panjang juga menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik perahu. Disaat lebaran rata-rata satu perahu bisa memperoleh pendapatan antara 2 juta - 3 juta. [navigasi.net] Pantai - Kartini Pulau Panjang sendiri hanyalah Pulau kecil dengan luas 7 hektare, dan didalamnya hanya dipenuhi oleh pohon-pohon liar. Rencana kedepan, ada niatan Pemda Jepara untuk menjadikan pulau ini sebagai tempat konservasi alam terutama untuk tumbuh-tumbuhan. Disaat lebaran Kupatan tiba, di Pulau Panjang banyak sekali orang berjualan, ada yang menjual ikan segar, nasi, gorengan dan berbagai makanan lain. Sambil makan kita bisa bersantai bersama keluarga ditepi pantai yang cukup bersih bahkan sambil mandi ditepi pantai Pulau Panjang. Sebetulnya tak hanya dihari lebaran pulau ini dikunjungi oleh para wisatawan, namun hari-hari biasa terutama Sabtu dan Minggu juga ramai oleh pengunjung. Ternyata disaat lebaran pengunjung yang datang tidak hanya dari daerah Jepara, tetapi masyarakat dari kabupaten sekitar juga banyak berdatangan untuk melakukan tradisi kupatan, seperti masyarakat dari kabuapaten Pati, Kudus, Demak bahkan Purwodadi. Tampak terlihat juga beberapa orang wisatawan manca negara, untuk menyaksikan upacara kupatan ini. Kedepan, tentunya Pemda Jepara beserta jajarannya akan terus mengembangkan wisata pantai ini, sehingga hasilnya selain bisa dijadikan alternatif tempat wisata yang menarik sekaligus juga memberikan pendapatan bagi Pemda.

ASAL MUASAL NAMA WELAHAN

Desa welahan mula-mula berasal dari kata welah, yaitu mengisahkan perjalanan Sam Poo Kong menuju ke Sunan Muria dengan membawa kapal. Tujuan beliau adalah bersilaturahmi dan bertukar pengalaman. Dalam perbincangannya, ada kata-kata yang diungkap Sam Poo Kong yang menyinggung dan kurang bisa diterima oleh Sunan Muria akhirnya Sunan Muria nyamdani atau memberi ancaman kepada Sam Poo Kong.... Dalam perjalanan pulang. Kapal yang ditumpangi mengalami kecelakaan sehingga awak kapalnya terpencar. Jangkar kapal yang pecah tersebut terdampar di Rembang, layarnya di daerah Keling dan welahnya ada di Welahan, tepatnya ada di sumur yang sekarang sudah ditempati penduduk keturunan cina yang bernama Pasue.


Bagi yang percaya sumur tersebut sampai saat ini masih dianggap keramat, bahkan bagi yang percaya air sumur tersebut dianggap dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sampai sekarang oleh pemilik rumah, dipergunakan sebagai tempat penjualan jamu dengan nama Nyah Pasue (sumur pusaka). Dalam musibah pecahnya kapal tersebut, Sam Poo Kong hilang dan kemudian muncul di daerah Gedung Batu Semarang.
Sebelum ada nama Welahan, daerah ini merupakan lautan yang luas sehingga dengan kejadian itu maka Sam Poo Tay Join (teman seperguruan Sam Poo Kong) memberi nama desa Welahan.



//suryawisatapkl.blogspot.com/2010/09/asal-nama-kota-jepara-jawa-tengah.html

ASAL MUASAL NAMA TELUK AWUR

Zaman dahulu di suatu desa ada sepasang suami istri yang hidup bahagia mereka saling mencintai satu dengan yang lainnya. Sang suami bernama Syeikh abdul aziz dan istri Den Ayu Roro Kuning, istrinya adalah murid dari Sunan Muria, yang mempunyai paras cantik sempurna bagai bidadari dari khayangan. Sementara itu suaminya adalah pria dari negeri timur yang ditugaskan oleh ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.
Selain bersyiar agama Syeikh Abdul Aziz dalam kesehariannya bekerja di ladang. Setiap kali ke ladang belum usai pekerjaannya dia selalu pulang, ini dilakukan sekedar untuk melihat istrinya yang cantik dan yang teramat sangat dia cintai, seakan dia tak mau sedetikpun terlewatkan untuk tidak melihat paras sang istri tercinta. Hal ini berulang-ulang dilakukan Syeikh Abdul Aziz, sehingga timbul ide dari istrinya, kalau hal tersebut dibiarkan terus maka pekerjaan di ladang akan terbengkalai. Akhirnya disuruhlah sang suami menggambar paras cantiknya untuk dibawa setiap kali ke ladang. Karena cintanya sang suamipun menyetujui ide dari sang istri. Setelah lukisan jadi, Syeikh Abdul Aziz selalu membawanya, sehingga tidak perlu pulang sebelum semua pekerjaannya selesai.
Suatu pagi yang cerah Syeikh Abdul Aziz melakukan kegiatan seperti biasa yaitu pergi ke ladang dan tak lupa dia membawa lukisan sang istri tercinta. Sesampainya di ladang diletakkanlah lukisan sang istri di atas keranjang yang biasa Syeikh Abdul Aziz bawa. Tanpa firasat apapun tiba-tiba angin datang dengan teramat kencangnya, sehingga mengakibatkan lukisan sang istri Syeikh Abdul Aziz terbang jauh yang akhirnya jatuh di depan halaman kerajaan yang rajanya bernama Joko Wongso. Lukisan itupun sampai ke tangan sang raja. Betapa kagetnya sang raja setelah melihat lukisan tersebut begitu cantik dan mempesonanya wanita yang ada dalam lukisan ini.
Kemudian tanpa pikir panjang raja Joko Wongso memerintahkan prajuritnya prajuritnya untuk mencari wanita yang ada dalam lukisan. Setelah dicari akhirnya ketemu dan dibawalah istri Syeikh Abdul Aziz ini ke kerajaannya Joko Wongso. Sesampainya di kerajaan tersebut Den Ayu Roro Kuning selalu sedih, murung,dan gelisah memikirkan suaminya yang pasti akan mencari dirinya. Benar saja saat ingin membawa lukisan istrinya, Syeikh Abdul Aziz mencari-cari lukisan tersebut, karena tidak ketemu suami Den Ayu Roro Kuning ini memutuskan untuk pulang ke rumah dan betapa terkejutnya dia mendapati istrinya tidak ada di rumah.
Suatu ketika dia mendengar kabar kalau istrinya dibawa oleh Raja Joko Wongso untuk dijadikan sebagai permaisurinya. Mendengar ini Syeikh Abdul Aziz kemudian pergi ke kerajaan Joko Wongso dengan cara mengamen/bermain kentrung. Sesampainya di halaman kerajaan, suami Den Ayu Roro Kuning ini menyanyi sambil memainkan kentrungnya. Dari dalam kabupaten sayup-sayup suara lagu dan musik inipun terdengar sampai ke telinga Den Ayu Roro Kuning. Setelah jelas terdengar dia tak ragu lagi bahwa itu adalah suara dari suaminya tercinta. Maka dia menyuruh abdinya untuk memanggil pengamen tersebut yaitu Syeikh Abdul Aziz tercinta.
Pertemuan inipun menggembirakan bagi keduanya, sehingga mereka sepakat menyusun rencana, bagaimana cara agar Den Ayu Roro Kuning tidak bisa dijadikan istri Joko Wongso. Rencana dirancang yakni, Den Ayu Roro Kuning mengajukan syarat pada sang Raja. Den Ayu Roro Kuning menghadap sang raja, istri Syeikh Abdil Aziz ini berkata “Baginda hamba siap dijadikan permaisuri tapi dengan syarat, carikan kerang (kijing) yang menari dan raja harus berpakaian ala nelayan lengkap dengan kepisnya”..
Karena hasrat untuk memperistri Den Ayu Roro Kuning yang sangat kuat maka Joko Wongso setuju tanpa rasa curiga sedikitpun atas syarat yang diajukan oleh istri Syeikh Abdul aziz ini. Berangkatlah sang Raja ke laut dengan harapan dapat memiliki Den Ayu Roro Kuning dengan meninggalkan pakaian kerajaannya. Sementara itu dalam kerajaannya, pasangan suami istri ini melaksanakan strategi yang sudah diatur. Syeikh Abdul Aziz berganti pakaian memakai baju kerajaan raja Joko Wongso dan berpura-pura jadi raja Joko Wongso. Kemudian dia memerintahkan pada prajurit dan rakyat kerajaan Joko Wongso untuk menyisir pantai karena ada mata-mata yang akan menghancurkan kerajaan. Mata-mata tersebut berpakaian nelayan lengkap dengan kepis nya.
Dalam perintahnya itu ada sebagian rakyatnya yang ragu (tidak percaya) tapi karena yang memerintahkan raja maka mereka berangkat untuk mencari mata-mata yang sebenarnya adalah rajanya sendiri. Pencarian membuahkan hasil, tanpa ditanya dulu prajurit dan rakyat ini mengeroyok sang nelayan. Dalam keadaan ini nelayan bilang Teluk,Teluk, (Takluk) tapi prajurit dan rakyat tidak mau tahu, sehingga membuat sang nelayan mati, sebelumnya ajalnya tiba sang nelayan sempat bicara ”AKU RAJAMU, AKU SUDAH BILANG TELUK, TELUK TAPI KALIAN TETAP NGAWUR”.
Ucapan inilah yang sekarang dijadikan nama tempat dimana Raja Joko Wongso dulunya didholimi dan di aniaya yaitu ”TELUKAWUR” Jasad JOKO WONGSO dimakamkan berdekatan dengan makam dan DEN AYU RORO KUNING. Makam tersebut ada di desa Telukawur, sedangkan Syeikh Abdul Azis dimakamkan di Desa Jondang yang kemudian Syeikh Abdul Azis dikenal dengan sebutan nama “SYEIKH JONDANG”.
SUNARYO KALIGRAFI JEPARA
TELUK AWUR
//suryawisatapkl.blogspot.com/2010/09/asal-nama-kota-jepara-jawa-tengah.html

ASAL NAMA KARIMUNJAWA

Sunan Nyamplungan merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang terjadinya nama Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria, walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal.

ASAL USUL KOTA JEPARA

Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga. Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan / Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin (suami). Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579),Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak. Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai “RAINHA DE JEPARA' SENORA DE RICA”, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai "“QUILIMO”.Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadirin. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.


//suryawisatapkl.blogspot.com/2010/09/asal-nama-kota-jepara-jawa-tengah.html